Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Juli 2011

UNSRI MENUJU KAMPUS MANDIRI ENERGI,MURAH DAN RAMAH


Oleh : Beni Saputra *
Energi adalah kebutuhan yang sangat vital bagi negara maju maupun negara berkembang. Kebutuhan energi harus tetap terjaga untuk kemakmuran rakyat dan Negara yang berdaulat,ini adalah salah satu pertahanan dan kekuatan suatu bangsa saat ini.Indonesia adalah salah satu Negara yang kaya dengan sumberdaya alam yang melimpah.Sumber minyak bumi, mineral, gas alam dan barang tambang seperti batubara adalah kekayaan Indonesia yang sangat besar.
Saat ini dunia telah mencari sumber alternatif energi fosil seperti minyak bumi dan batubara yang cadangannya semakin lama akan semakin habis.Berbagai solusi penghematan energi fosil telah dilakukan, tetap saja ini perlu solusi yang tepat dalam menanggulanginya.
Salah satu solusi energi fosil adalah energi terbarukan yang efisien,murah dan ramah terhadap lingkungan. Saya sangat optimis bahwa solusi energi terbarukan yang dimaksud adalah Energi Solar Cell. Apabila kita sebagai mahasiswa yang kapasitasnya adalah kaum intelektual dan ilmuwan muda kampus harapan bangsa,sudah seharusnya solusi energi ini dapat dipecahkan dalam lingkungan kampus yang nantinya perkembangannya dapat diaplikasikan di luar kampus atau untuk pengabdian masyarakat.
Pilihan solar cell sebagai energi alternatif masa depan adalah karena kemudahan tersedianya sumber energi matahari,cara kerjanya yaitu dari energi radiasi cahaya matahari di konversikan dalam sel-sel panel surya sehingga berubah menjadi energi listrik.Mengingat cahaya matahari sampai kapanpun tidak akan pernah habis atau padam.Harapan saya dengan pilihan Solar Cell sebagai energi alternatif adalah karena tidak berefek kepada lingkungan,berarti kondisi keramahan lingkungan akan tetap lestari atau tidak rusak karena bila ada PLTS(Pembangkit Listrik Tenaga Surya) kita amati dari segi lingkungannya maka tidak akan ada gangguan seperti adanya asap yang mengganggu kesehatan,lain lagi bila menggunakan energi fosil hal ini akan menimbulkan asap yang sangat mempengaruhi kesehatan di lingkungan sekitarnya.
Solar Cell adalah energi yang ramah,sehingga ini perlu dikembangkan dalam setiap kampus-kampus sebagai studi riset kampus.Apabila kampus mampu mengelola energi radiasi matahari dengan baik,maka kampuslah yang sebagai penggerak kemandirian energi yang paling utama.Misalnya,panel surya yang sudah ada di kampus Universitas Sriwijaya (UNSRI) yang saat ini sebagai studi riset dan berkekuatan 1 KWh, bila hal ini dikembangkan untuk menghasilkan energi mandiri kampus maka akan terciptalah gerakan mandiri energi.Kampus yang selama ini memakai sumber listrik PLN sebagai energi harus kita geser menjadi kampus yang memakai energi alternatif terbarukan,artinya kampus memproduksi energi sendiri,inilah bentuk kemandirian energi.Ini juga menjadi strategi penghematan dan solusi masa depan.
Bisa kita bayangkan, ketika pengelolaan panel surya di kampus sudah berjalan, maka keuntungan akan segera didapatkan dari masing-masing kampus. Misalnya dari dana anggaran kampus yang biasanya memakai listrik PLN membengkak, setelah memakai panel surya sebagai energi listrik bisa ditekan dana pengeluaran kampus tersebut, bahkan dapat dialihkan dananya untuk beasiswa, pengadaan fasilitas mahasiswa,perawatan kampus,penambahan panel yang lebih besar dan dana penelitian lanjut Solar Cell.
Inilah solusi energi yang mampu membawa kemandirian energi masa depan dari gerakan mandiri energi kampus menuju mandiri energi nasional.Gerakan energi mandiri kampus akan berhasil apabila kalangan civitas akademika mendukung pelaksanaannya.Semoga gerakan mandiri energi di kampus menjadi jawaban solusi kita saat ini.Badan Esekutif Mahasiswa Universitas Sriwijaya melalui Kementerian Riset dan Teknologi mencoba membuat gebrakan dan gerakan mandiri energi.Dimulai diskusi bersama dengan kawan-kawan mahasiswa KM ITB di UNSRI Inderalaya 6 Maret 2011 yang bertemakan ”Membuka Pandangan Umum Terkait Energi Masa Depan”, kemudian dilanjutkan dengan Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia(KENMI II) 24-27 Maret 2011 di ITB bersama dengan perguruan tinggi se-Indonesia bertemakan ”Menyongsong Kemandirian Energi Nasional” dengan pembicara tokoh-tokoh terkemuka seperti Amien Rais, CEO Pertamina dan pakar energi. Di akhir KENMI II panitia mengumumkan peserta teraktif adalah Beni Saputra Menristek BEM UNSRI yang mendapatkan penghargaan Boneka Ganesa (Ganesa of Mode), lalu tim Riset Kemenristek BEM UNSRI melakukan gerakan riset untuk menguatkan data dan analisis terkait energi juga pengembangan wawasan ilmu yang mengacu kepada energi, lomba esai terkait energi juga dilaksanakan di bulan Juni dengan mengangkat pilihan tema :1.Regulasi(Peraturan) terkait enegi; 2.Pembatasan BBM; 3.Penghematan energi serta 4.Energi baru dan terbarukan.Diskusi terbuka terkait energi serta seminar Energi : Menuju Kampus Mandiri energy, bertemakan: ”Menuju Kecerdasan, Kesadaran, Kemandirian dan Keterbarukan dalam Menggunakan Potensi energi” yang akan dilaksanakan di bulan Juli.
Masalah energi adalah masalah bangsa juga masalah dunia,contohnya BBM yang dahulu sebagai komoditas ekonomi sekarang menjadi komoditas politik .Mari saatnya kita bergerak,sadar energi dengan segala potensinya,membangun gerakan sadar dan mandiri energi,menuju kemandirian energi nasional. (*Penulis adalah (Menteri Riset dan Teknologi BEM UNSRI)

Sumber: